Siapa Yang Terbesar?

 

Penulis Lukas merupakan penulis yang sangat teliti. Seperti di dalam kitab Lukas 22 ayat 24 tentang hal Kerajaan Surga, penulis Lukas menjelaskan sikap-sikap dari murid-murid Tuhan Yesus yang berbeda-beda yang dilihat dari percakapan mereka pada waktu Perjamuan Malam. Di dalam Perjamuan Malam itu terjadi pertengkaran antara murid-murid Yesus. Pertengkaran ini terjadi karena timbul kerisauan siapa  yang terbesar di antara para murid, siapa yang berhak atas Kerajaan Surga. Apakah Petrus yang pemberani? apakah Yudas yang paling pintar? apakah Matius yang paling senior? atau Yohanes yang masih muda, kuat, gagah (pelaut yang luar biasa)?. Dari pertengkaran itu Yesus menjelaskan bahwa yang terbesar dalam Kerajaan Surga adalah yang paling muda, yang melayani. Ungkapan Yesus ini membuyarkan kerisauan para murid-murid. Karena mereka hanya melihat secara fisik, yang paling kuat, pinter bukanlah yang terbesar. Sedangkan jawaban Yesus sangat berbeda. Dengan analogi atau perumpamaan mana yang besar? Yang duduk makan atau yang melayani? Yesus berkata, yang besar adalah orang yang melayani dan bukan dilayani. Yang besar yang datang sebagai hamba, hati yang melayani. Mengenai hak kerajaan, hanya ditulis di Lukas mengenai Hak Kerajaan ini. Perikop ini menyangkut akan perikop yang sebelumnya, dimana murid-murid yang gusar tentang siapa yang akan menjadi pengganti bagi Yesus. Yesus yang akan menentukan siapa yang akan berhak dalam kerjaan di Surga. Karena di dalam Surga tidak akan ada makan dan minum. Dan yang berhak akan menghakimi ke duabelas suku Israel. Bagaimana dengan kita yang bukan suku Israel? Kita telah mendapat hak kerajaan itu ketika bangsa Israel menolak akan hak kerajaan Allah itu. Karena bangsa Israel sangat bebal untuk percaya kepada TuhanYesus sebagai Juru Selamat.Untuk Simon yang akan menyangkal tiga kali digambarkan Tuhan Yesus sebagai Iblis yang menanti penampian. Untuk sekarang kita juga ditampi oleh iblis di akhir jaman ini. Petrus bersedia masuk penjara dan mati bersama Yesus. Ucapan ucapan Petrus itu diuji oleh iblis, ditampi oleh iblis, sehingga Petrus melakukan kesalahan (menyangkal Yesus 3x).Cobaan, kesulitan, penderitaan akan terjadi. Semua duji oleh iblis. Semua akan dituntut oleh iblis. Iblis menampi kita dengan ucapan-ucapan kita, isi hati dan komitmen kita untuk melayani Tuhan. Tapi jangan lah kita takut, karena Tuhan akan berdoa bagi kita semua lewat kuasa roh kudusnya.Ketika kita melihat hal ini, iblis menampi kita dengan hal yang macam-macam sehingga kegagalan umat Kristen dalam hal yang bermacam-macam. Apa yang harus kita persiapkan sekarang? Kita harus mempunyai pedang dan pundi-pundi untuk bekal kita. Kita akan memakai pedang itu untuk pertahanan diri kita. Pedang itu ada dalam Firman Tuhan, Kebenaran itu lah yang harus kita kumpulkan sebagai bekal kita.

April 30, 2007. Religius. Tinggalkan komentar.